Well, siapa yang bisa menyangkal bahwa Bintaro tidak hanya nyaman untuk tempat tinggal, tetapi juga nyaman untuk gaya hidup? Perkembangannya tidak dihitung dalam satuan tahun, tetapi bulan dan hari. Ditinggal sebulan, sudah ada tempat baru, ditinggal sehari, sudah ada tempat makan baru. Semakin lengkap, komplit, meski semakin macet.
Jika bukan karena naik bis jemputan dan harus lewat tol, saya mungkin tidak akan tahu bahwa ada mal baru bernama Bintaro x-Change. Sebuah mall besar super komplit bergaya internationally look. Kalau isi mungkin biasa lah ya, standar mal di Jakarta. Ada tempat belanja, ada tempat nonton, karaoke, hang out, nongkrong-nongkrong manis, tempat makan. Yang bikin beda, Bintaro x-Change (atau kerennya BxC) ini menyediakan ice skating rink. Jadi tidak perlu jauh-jauh ke Mal Taman Anggrek kalau ingin bermain ice skating. Saya sih tidak tertarik mengingat pengalaman buruk terkilir waktu itu, hihi.
Nah, malam ini, kalau bukan karena diajak teman makan malam, saya pun tidak akan tahu bahwa ada mal baru, yang mungkin lebih dulu dibuka dari BxC. Saya menyebutnya baru karena memang baru kali ini saya ke sana, hehe. Padahal selama ini saya sering sih bolak-balik daerah sana, cuma nggak ngeh saja ada mal di situ. Sebuah mal kecil, diberi nama Bintaro Entertainment Centre atau BEC. Saya tidak tahu alasan pengelola memilih kata entertainment ini. Apa konsep ini menyajikan hiburan lengkap di Bintaro atau bagaimana, padahal secara umum mal nya kecil, dan tidak selengkap mal-mal lain di Bintaro seperti Plasa Bintaro atau Lotte Mal Bintaro.
Alih-alih sebagai pusat hiburan, saya justru melihat mal ini sebagai pusat makanan enak, nomnomnom. Meski di Bintaro sendiri sudah banyak pusat makan enak, sebut saja Bintaro 9Walk, yang menyajikan pusat makanan dan jajanan lengkap dan buka pada malam hari. Atau Pasar Modern Bintaro, pusat makanan enak dan lengkap juga yang buka dari pagi sampai malam hari. BEC ini lebih kepada pusat makanan internasional, hehe. Beberapa tempat makan atau nongkrong yang ada di BEC diantaranya Nannys Pavilon, Coco, Dolce Dolcetti, Khaspapi, Q Kopitiam, Signora Pasta, Excelso, Restoran German, dll.
Malam ini … mata enggan terpejam memandang wajah yang kurindukaaan (Dewi Persik – Bintang Pentas).
Hihi, kok malah nyanyi. Malam ini saya mengungjungi Nannys Pavilon (NP). Terus terang saja ini adalah kali pertama saya mengunjungi NP. Selain susah ditemui, makanan di NP bukanlah makanan umum yang sering kita (saya) rindukan, misalnya nasi goreng, baso, atau ayam geprek. NP yang saya tahu ada di Mal Pondok Indah (PIM) yang mana agak jauh lokasinya dari Bintaro, jadi secara teknik saya tidak pernah kepikiran makan di sana. NP ternyata tidak berbeda jauh dari Pancious atau Mr Pancake. Karena ya yang dijual pancake dan waffle. Meski NP tidak memiliki menu selengkap Pancious dan Mr Pancake. Waffle di Pancious menurut saya paling enak dari NP maupun Mr Pancake. Dengan tekstur lembut dan dimensi super tebal, apalagi jika kita memilih waffle dengan menu double, dijamin setelah memakannya tidak perlu lagi sarapan untuk keesokan harinya karena masih kekenyangan, hehe.
Saya memilih Waffle coklat dengan coklat dan taburan coklat lagi di atasnya (aah, saya lupa nama menunya) dan tak ketinggalan es krimnya. Padahal tiga hari yang lalu saya baru makan pisang bakar keju dengan es krim di atasnya. Tidak heran beberapa orang mengatakan kalau saya semakin gemuk, karena khasanah makanan saya semakin banyak, alias banyak makan T.T …. Seperti yang saya sebutkan tadi, waffle di NP tidak seenak Pancious ataupun Mr Pancake. Jadi, bisa dikatakan standar. Tapi yang khas dari NP adalah suasananya. Makan di sini kita berasa sedang duduk menghadap bendungan di Belanda, dengan lagu-lagu khas Belanda. Dimana lagu-lagu khas Holland ini mengingatkan saya pada lagu give mij maar nasi goreng. Pokoknya, sangat khas dan eksentrik.
Saya termasuk orang yang makannya sedikit, tidak terlalu banyak. Cuma gairah makan saya akan meningkat seiring dengan tingkat stress yang saya alami. Semakin stress, saya akan semakin banyak makan, dan sejujurnya itu berbahaya. Hehe. Untungnya saya masih bisa memaksakan badan saya untuk jogging setidaknya 5x mengelilingi kampus setiap weekend. Dan, meski dikatakan menggemuk, timbangan saya masih normal, hehe.
Jadi, BEC ini bisa dijadikan salah satu pilihan hangout buat kalian yang mengaku anak Bintaro!
:p