Bagaimana jika hak azazi manusia itu bersinggungan satu sama lain? Hak azazi saya mungkin satu hal, hak azazi orang lain adalah satu hal, dan persinggungan keduanya merupakan hal lain yang sama sekali berbeda.
Saya bukannya kecewa, tetapi sedih saja melihat fenomena yang terjadi di masyarakat (baca: kita) dewasa ini. Hal-hal dilakukan dengan motif memenuhi kebutuhan (baca: hak azazi) diri sendiri. Membuat kebijakan dengan tujuan mencapai tujuan sendiri, membuat aturan dengan tujuan mencapai tujuan sendiri, dst.
Mungkin bisa kita sebut bahwa perilaku manusia sudah mencapai level melenceng yang sangat berlebihan. Dimana-mana terjadi penyimpangan, penyelewengan. Kepercayaan menjadi satu hal yang mahal. Niat tulus kemudian diputarbalikkan menjadi boomerang bagi seseorang. Tujuan yang mulai kemudian diberitakan bertolak belakang agar terbentuk opini publik yang baru. Ah kotor sekali.
Muak juga saya menjadi pengamat semua politik omong kosong ini. Capek dan sedih juga melihatnya. Lalu apa yang bisa saya perbuat selain ngedumel di dalam hati?