–Semangat yang meredup itu memang lebih membunuh dari pada fisik yang remuk redam (Agustinus Wibowo dalam Titik Nol, 2013)–
Kali ini izinkan saya berbicara mengenai semangat yang meredup–demotivasi. Demotivasi, katanya lawan kata dari motivasi, meskipun saya tidak menemukan kata demotivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring. Yakni kondisi ketika kita tidak lagi termotivasi, atau tidak memiliki motivasi sama sekali.
Banyak sekali penyebab demotivasi, selain karena impian yang tidak kunjung tercapai, juga karena janji yang tidak pernah ditepati. Istilah anak jaman sekarangnya itu di-PHP-in alias Pemberi Harapan Palsu. Jangan berjanji jika tidak bisa memenuhi janji itu, demikian kata pepatah. PHP menyebabkan demotivasi, kecewa, sedih, dst.
Tepat sekali apa yang dikatakan Agustinus Wibowo seperti yang saya kutipkan di atas. Semangat yang meredup itu lebih membunuh (jiwa) kita dari pada fisik yang remuk redam. Manusia hidup dengan cinta, karena cinta memberinya harapan. Harapan akan kehidupan dan kebahagiaan di masa mendatang. Namun ketika cinta dan harapan itu telah hilang? redup lah semangatnya untuk hidup. Bersiap menuju kematian: titik nol.
Semoga kita dihindarkan dari redupnya semangat, cinta, harapan, dan hidup kita. Amin.