Pintu Bertemu Seseorang dari Masa Lalu

Masih sama seperti beberapa puluh tahun yang lalu, aktivitas hari Minggu saya masih diisi dengan bermalas-malasan dan nonton film, terutama film kartun RCTI, hehe. Mungkin itulah kenapa dinamakan hari libur, memang ‘pamali‘ melakukan pekerjaan di hari itu :p *alesan*

Nah, pagi hari di hari Minggu yang mendung ini—tadi pagi tepatnya—saya masih menonton tayangan yang sama, Doraemon. Dan tadi pagi kucing kesayangan kita semua itu mengeluarkan pintu dari kantong ajaibnya. Bukan pintu kemana saja, tapi pintu itu adalah: Pintu Bertemu Seseorang dari Masa Lalu ….!!! (kuoookk kuoook kuooooookkkk ….)

Sebenarnya saya nggak heran sih Doraemon punya pintu itu, karena dia memang punya segalanya, kecuali kenyataan :D. Saya jadi mikir, seandainya pintu itu dia berikan ke saya, kira-kira, siapa yang akan saya temui dari masa lalu?

Kalau di film tadi, Nobita kembali ke masa lalu dimana waktu SD, waktu dia tersesat di kebun binatang, seseorang menolongnya. Dan dia ingin menemui seseorang itu …

Kalau saya, mungkin ingin menemui guru bahasa Inggris SMP saya. Bukan untuk kembali belajar bahasa Inggris, hehe, saya cuma pengen bilang ke Beliau, Pak kenapa dulu nggak menanamkan kepada kami bawa bahasa Inggris itu bener-bener penting? Dulu saya main-main belajar bahasa Inggris, dan sekarang saya kelimpungan menghadapi kenyataan bahwa bahasa itu begitu penting untuk masa depan saya yang sudah saya gantung di Eropa atau Australia *halah

Saya cuma pengen bilang ke Beliau, kenapa dulu waktu kami—saya—malas-malasan ngomong pake bahasa Inggris gak beliau cubit? kenapa dulu waktu saya gak mengucap suatu kata dengan benar gak beliau pukul saja???

Sekarang, setelah puluhan tahun saya belajar bahasa itu, masih sama posisinya dengan waktu SMP, waktu pertama kali saya kenal bahasa itu.

Memang tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar ya, cuma saya malu kalo ketemu anak kecil yang udah cas cis cus ngomong bahasa Inggris, heuheu, malu saya malu … *jedotin pala ke tembok

Untungnya di kantor saya ada EDC, English Discussion Club, kelompok kecil untuk kami meningkatkan kemampuan ngomong kami dalam bahasa Inggris. Meski sampai sekarang masih belepotan, saya bersyukur dan merasa beruntung sekali bisa bergabung di grup kecil itu, sekedar untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris saya. EDC adalah grup kecil di Subdit (Sub Direktorat, sebuah unit setingkat eselon III) di kantor saya, dipimpin oleh senior kami yang baik hati dan tidak sombong, Mas Hari. Mas Hari yang punya pengalaman cukup di Aussy banyak membagi ilmunya, dan dia terus mendorong kami untuk tetap ngomong, ngomong, dan ngomong dalam bahasa Inggris, tidak peduli benar atau salah. Katanya kuncinya ya praktek, praktek, dan praktek.

Jadi, seandainya guru SMP saya itu—namanya Pak Subijakta, semoga beliau diberi umur panjang dan keberkahan—berhasil saya temui dengan pintu Doraemon, tentu saja hal yang akan saya lakukan adalah bersalaman dan mencium tangannya sebelum saya protes hal di atas 🙂

Pada akhirnya, tidak ada kata terlambat untuk belajar apapun, apapun …

—————————————————————————

Bintaro, 17 November 2013

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.