SEHARUSNYA saya menulis ini beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Jumat, tanggal 9 Januari 2015. Pagi itu saya dikejutkan dengan BBM seorang teman lama, mengatakan bahwa salah seorang teman kami, telah berpulang menghadap Tuhan pada pagi dini hari yang sama. Saya kaget, lemes, sekaligus tidak bisa berkata-kata, mengingat teman yang meninggal sudah saya anggap sebagai sahabat, abang, dan mentor sendiri. Dulu kami pernah sekantor, dan saat sekantor itulah kami sering ditugasi untuk melakukan pekerjaan bersama, termasuk dinas ke beberapa daerah bersama. Sosok sederhana yang baik hati, tidak pernah marah, rapi, rajin, dan selalu tersenyum. Dengan abang yang satu ini banyak kenangan manis. Tidak hanya saat senang, tetapi juga saat susah, terutama saat kami harus menyelesaikan pekerjaan yang akan segera jatuh tempo.
Saya kadang sering bertanya-tanya dalam hati, kenapa Tuhan selalu mengambil orang baik lebih cepat dari pada orang yang tidak baik. Dan seorang sahabat dekat menjawab: “Itu sama saja ketika kita main ke taman bunga, yang akan kita petik pertama kali pasti bunga yang paling indah dan wangi diantara bunga-bunga yang ada”.
Maka, usia memang akan selalu menjadi rahasia. Kita tidak akan pernah tahu kapan ajal akan datang. Tidak harus selalu karena sakit, karena tidak jarang maut datang di saat kita sedang sehat-sehatnya. Tidak harus selalu saat tua, karena ternyata maut juga menghampiri mereka yang masih muda, bahkan saat bayi sekalipun.
Siapkah kita untuk perpisahan itu?
—————————————————————————————
Selamat jalan Bang Tumpal, teman, sahabat, sekaligus mentor di Seksi Potensi Sektor Industri Dit. PKP, beristirahatlah dalam damai.
nasikhudinisme 