Baru beberapa hari yang lalu saya dan rekan-rekan seangkatan saya ditempatkan sebagai pegawai di unit-unit instansi di direktorat tempat kami bekerja, Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Bukan hanya di satu tempat, tentu saja penempatan kami menyebar ke seluruh unit vertikal DJP di seluruh Indonesia. Meski mungkin sekitar 60% dari tempat penempatan kami berada di Jakarta, yaitu di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.
Saya sendiri ditempatkan di salah satu direktorat, sementara teman-teman yang lain ditempatkan di direktorat lainnya yg juga merupakan unit vertikal dari DJP.
Dan sekarang, sudah seminggu tepatnya kami ngantor di kantor baru. Bagaimana perasaannya? Perlu dimaklumi kalau canggung pada awalnya, karena bagaimanapun juga kami anak baru, anak bawang di tempat baru ini; meski sebelumnya kami juga pernah bekerja, hanya saja dari kantor yang berbeda, kebanyakan dari kami berasal dari Kantor Pelayanan Pajak yang ada di daerah-daerah di Indonesia.
Hari pertama kerja saya ngetwit tentang The Awkward Moment hahaha … hari kedua masih agak canggung, hari ketiga, keempat dan seterusnya masih agak canggung juga. Semoga minggu depan sudah tidak canggung lagi yaa š
Jadi, saya cuma ingin bercerita sedikit tentang pekerjaan saya. Kebetulan saya ditempatkan di Direktorat Potensi, Penerimaan dan Kepatuhan–sudah kebayang sendiri apa bidang kerjanya. Dari mulai menggali potensi perpajakan, mengurus penerimaan sampai tentang kepatuhan wajib pajak. Apa yang diurusin? dari mulai kebijakannya, petunjuk pelaksanaannya, eksekusinya, sampai evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan itu dan dampaknya. Bayangan saya, mungkin sekitar 80% – 90% mata kuliah yang saya pelajari di kampus akan dipergunakan di sini.
Excel dan aplikasi sistem mungkin tidak akan jauh-jauh dari pekerjaan saya; rumus-rumus, pivot dan query data mungkin akan jadi makanan sehari-hari. Lalu membaca data, lalu menganalisis data-data tersebut dan mewujudkannya dalam paragraf-paragraf analisis agar bisa ditetapkan kebijakan apa yang akan diambil dari data tersebut mungkin pekerjaan-pekerjaan berikutnya.
Menantang? iya! Menakutkan? tidak juga. Saya suka tantangan, saya suka belajar hal baru, dan saya senang menemukan sesuatu.
Berbeda dengan saya, rekan-rekan saya yang lain yang berada di direktorat yang berbeda tentu saja menghadapi tantangan yang berbeda pula. Sebagian rekan yang lain bidang kerjanya adalah melayani pertanyaan dan keluhan wajib pajak melalui Call Center yang disediakan DJP, dimana butuh tidak lebih dari sekedar pengetahuan yang luas, umum dan mumpuni, tetapi juga butuh kesabaran ekstra, terutama saat menghadapi komplain dari Wajib Pajak. Sementara sebagian lainnya ada di direktorat yang bidang kerjanya adalah mengurusi kepatuhan internal pegawai DJP sendiri.
Masing-masing dari kami menghadapi bidang pekerjaan yang berbeda dan tantangan yang berbeda pula. Ada yang menyenangkan, ada yang menegangkan.
Lalu saya sampai pada satu pemikiran, bahwa apapun bidang pekerjaan kita, pada dasarnya bekerja itu tentang Passion. Passion adalah energi yang membuat kita termotivasi untuk melakukan sesuatu dengan senang hati, tanpa paksaan, bahkan dengan sukarela mengerjakannya. Passion akan muncul saat kita mencintai pekerjaan kita.
Berikut beberapa kiat meningkatkan motivasi dalam bekerja yang saya sadur dari beberapa sumber :
1. Mulai Dengan Minat
Meski penempatan ini sifatnya memaksa, saya rasa penempatan yang sekarang sudah disesuaikan dengan minat dan bakat kita. jadi, ini adalah awal yang baik untuk bisa mencintai pekerjaan kita
2. Perhatikan Kemampuan
Seberapapun besar tantangan pekerjaan kita, tentu saja kita harus memperhatikan kemampuan kita sendiri. Jangan mengambil pekerjaan yang resikonya terlalu besar, yang justru akan menjatuhkan kita karena sebenarnya kita tidak punya kemampuan atas pekerjaan itu. Jadi, saat kita tidak menguasai suatu pekerjaan, saat itulah kesempatan kita untuk belajar dari yang lebih tau, saat kita sudah mahir, baru boleh kita mengambilnya.
3. Nikmati Pekerjaan
Nikmati saja ritme pekerjaan kita, dengan begitu passion akan muncul.
4. Tentukan Mimpi
Apa yang bisa kita impikan dari pekerjaan yang sekarang? Gaji yang tinggi? Jabatan? Mulailah menggapai mimpi-mimpi tersebut, dimulai dari pekerjaan kita yang sekarang
5. Perluas Pengetahuan
Tentu saja akan banyak pengetahuan baru yang akan kita peroleh dari pekerjaan kita yang sekarang, terus belajar, terus belajar dan terus belajar
6. Kerjakan dengan Total
Selesaikan pekerjaan dengan total, jangan setengah-setengah
Demikian, semoga bermanfaat.